Sejak tahun 2021, banyak perusahaan bank mini yang mulai “bertransformasi” menjadi bank digital dan menawarkan prospek pertumbuhan yang luas. Berbagai macam growth story pun diusungkan seperti potensi pasar unbanked yang mencapai puluhan juta orang dewasa, biaya operasional yang lebih efisien tanpa banyak kantor cabang serta aplikasi one-stop solution yang menyediakan berbagai fitur keuangan.
Meskipin digadang-gadangkan akan mendisrupsi bisnis bank konvensional, tetapi menurut kami hal tersebut akan sulit dicapai. Kenapa?
“Karena kecanggihan fitur adalah jenis economic moat yang paling mudah ditiru dan digerus oleh pesaing.”
Insight Apakah Bank Jago Memiliki Value?
Banyak bank besar yang juga mengadopsi fitur-fitur bank digital tersebut dalam aplikasi mobile banking-nya.
Sama seperti fitur story Snapchat yang ditiru oleh Instagram dan Facebook. Hasil peningkatan DAU Instagram dan Facebook pun meningkat lebih drastis dari Snapchat.
At the end of the story, semua perusahaan bank digital tetap akan bersaing dengan bank konvensional dalam 1 red ocean yang sama. Bank digital tetap menjalankan bisnis model yang sama, mulai dari mencari nasabah, menghimpun dana pihak ketiga (DPK) sampai penyaluran kredit.
Ada 13 bank digital yang beroperasi sampai saat ini:
- Jenius (Bank BTPN)
- TMRW (Bank UOB Indonesia)
- Digibank (Bank DBS Indonesia)
- Line Bank (Bank KEB Hana Indonesia)
- Allo Bank (Allo Bank Indonesia)
- Jago (Bank Jago)
- Motion Bank (Bank MNC International)
- Seabank (Bank Seabank Indonesia)
- Blu (Bank Digital BCA)
- Aladin (Bank Aladin Syariah)
- Neobank (Bank Neo Commerce)
- Wokee (Bank KB Bukopin)
- Raya (Bank Raya Indonesia)
Dari 13 bank digital tersebut, kami memilih 5 bank digital yang cukup terkenal di masyarakat, yaitu Jago (ARTO-GOTO Group), Neobank (BBYB-Akulaku Group), Blu (BBCA-Djarum Group), Seabank (SE-Sea Group) dan Jenius (BTPN).
Selama 6 kuartal sejak 2021, jumlah nasabah bank digital terus bertambah signifikan setiap kuartalnya. Jenius – pionir bank digital di Indonesia yang sudah beroperasi sejak 2016 – pun tetap menunjukkan pertumbuhan nasabah sebesar 25% dari 3.2 juta (1Q21) menjadi 4.0 juta nasabah (2Q22) di tengah gempuran banyak pemain baru.
Di antara kelimanya, Neobank BBYB berhasil mendapatkan jumlah nasabah yang paling tinggi sebanyak 18.4 juta nasabah hanya dalam 6 kuartal. Salah satu strategi yang membuat Neobank berhasil adalah gencarnya memberikan referral bonus, yaitu kita akan mendapatkan bonus IDR 50 ribu jika ada orang yang membuka akun dan mengisi saldo rekeningmenggunakan referral code kita.
Neobank tidak ragu-ragu membakar uangnya.
Meskipun sukses mendapatkan nasabah, belum tentu Neobank menjadi bank digital paling unggul karena bisa jadi ada nasabah tidak aktif yang hanya membuka akun tetapisaldo rekeningnya nol.
Kita harus cek juga, berapa DPK yang juga sudah terhimpun? Bagaimana kualitas nasabahnya? Dan yang paling penting, apakah bank digital tersebut sudah profit atau masih merugi?
Ayo kita update satu-satu!
Yuk Lanjut Baca
INVESTABOOK Insight
Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya
Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!