AVIA, salah satu emiten yang sudah kami pantau sejak produsen cat nomor 1 di Indonesia ini IPO bulan Desember 2021 lalu.
INVESTASIGHT AVIA pertama kami “AVIA: Bisnis Cat Pertama di BEI, Kesempatan Beli?” yang kami rilis beberapa hari sebelum hari pencatatan AVIA ini menjadi buktinya.
Awalnya AVIA adalah calon pengganti/alternatif ARNA di watchlist saham INVESTABOOK. Saat AVIA IPO di bulan Desember 2021, harga ARNA saat itu sudah naik 3x lipat atau >200% dari harga market crash 2020.
Kebetulan AVIA juga menjalankan menjalankan pick & shovel business sektor properti seperti ARNA.
Mengapa kami sangat tertarik dengan AVIA?
#1: More Consumable
Ya … secara teori, produk cat AVIA lebih consumable dibanding keramik ARNA.
Biasanya seseorang akan mengganti keramik jika melakukan renovasi total, mungkin hanya 1–2 kali selama puluhan tahun tinggal di 1 rumah.
Berbeda dengan cat ulang yang lebih sering dilakukan beberapa tahun sekali.
Terlebih lagi, pihak AVIA juga memberikan data di prospektus bahwa siklus pengecatan ulang rumah di Indonesia lebih sering dibanding dulu.
#2: High Margin
It’s a surprise for me.
Tidak pernah terbayang sebelumnya, cat—sebuah barang bangunan—memiliki GPM yang sama dengan barang branded lifestyle yang dijual MAPA.
Adjusted GPM AVIA mencapai angka ~50%!
ARNA yang sudah semaksimal mungkin melakukan efisiensi energi dan mendorong penjualan produk premium, GPM-nya “hanya” berada di angka 35–40%.
Jika sudah menganalisis banyak perusahaan, teman-teman pasti akan langsung tertarik jika melihat bisnis manufaktur yang bisa menghasilkan GPM >50%.
Biasanya bisnis tersebut menjual produk premium, memiliki pricing power atau akses bahan baku murah.
Portofolio produk AVIA sebenarnya tersebar, mulai dari produk ekonomis sampai premium.
Tetapi brand utama AVIA seperti Avian, Avitex dan No Drop memang terlihat menyasar segmen menengah ke atas. Begitu juga dengan pesaing Nippon Paint dan Azko Nobel (Dulux).
Meskipun harga cat AVIA untuk kategori yang sama bisa dibilang masih lebih murah dibanding Nippon Paint dan Dulux.
Tentunya masih perlu analisis lebih dalam mengenai GPM AVIA ini, terutama mencari data pembanding dari Nippon Paint dan Akzo Nobel.
#3: Dividend-generating Company
Pasti setiap investor mau punya mesin pencetak uang kan?
Yuk Lanjut Baca
INVESTABOOK Insight
Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya
Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!