Dalam analisis economic moat, kita perlu memahami bahwa ada dua dimensi yang penting untuk dibedakan: kedalaman dan kelebaran.
Kedalaman adalah soal tingkat profitabilitas yang bisa dihasilkan untuk setiap modal yang diberikan. Sebagai equity investor, kita bisa mengukurnya dengan menggunakan rasio Return on Equity (ROE).
Namun, perusahaan dengan profitabilitas tinggi atau moat yang dalam, tidak akan terlalu berguna jika moat-nya sempit sehingga profitabilitasnya yang tinggi dan tidak bertahan lama.
Kelebaran moat bicara tentang berapa lama perusahaan bisa meraih above average return dan compounding dengan optimal.
It’s much harder than just looking at (historical) profitability numbers. We have to estimate the future profitability.
“Berapa ROE normal yang bisa dihasilkan oleh bisnis tersebut dalam jangka panjang?”
Itulah “pertanyaan hilir” dari analisis kita terhadap keunggulan (dan kelemahan) struktural sebuah bisnis dan competitive position di industrinya.
Karena itulah, tidak tepat jika kita menyebut moat BMRI sekarang sudah lebih lebar dari BBRI hanya dengan melihat ROE BMRI yang sekarang sudah (sedikit) lebih tinggi dari BBRI.
Artikel ini akan meng-update sekaligus memperdalam pembahasan sebelumnya. Saya akan membandingkan kualitas bisnis BBRI dan BMRI hingga ke level segmen, unit bisnis spesifik yang membentuk kinerja konsolidasi dua bank raksasa tersebut.
So, let’s start!
Yuk Lanjut Baca
INVESTABOOK Insight
Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya
Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!