Ada dua pendapat utama tentang berapa valuasi atau harga wajar BBCA.
Pendapat pertama adalah BBCA selalu dihargai lebih mahal atau setidaknya tidak cukup murah dibanding peluang investasi lain. Saham BBCA (hampir) selalu ditawarkan di harga yang tidak memberi banyak margin of safety.
Pendapat kedua adalah selama BBCA bisa terus menumbuhkan labanya, seperti yang terjadi dalam 20 tahun terakhir, harga saham BBCA akan tetap terapresiasi sehingga harga sahamnya akan terus berada di level yang wajar.

Meski sering mengapresiasi kualitas bisnis BBCA dan menjadikannya sebagai contoh saham compounder, kami tetap lebih condong pada pendapat pertama. Kami percaya, margin of safety adalah salah satu prinsip terpenting dalam berinvestasi.
Namun, dalam kasus BBCA, pendapat kedua yang sejauh ini terbukti “lebih benar”.
Di artikel yang saya tulis hampir 2 tahun lalu, estimasi harga wajar BBCA adalah Rp 7.200 atau setara dengan 29x laba per saham BBCA di TTM Q3 2021.
Saat itu, BBCA ditawarkan di harga Rp 7.675.
Mereka yang memutuskan untuk tetep membeli BBCA di harga tersebut sudah mendapatkan floating gain sebesar 19% plus total dividend yield sebesar 46%. 65% in two years is quite a handsome profit.
Keuntungan tersebut sebagian besar didorong oleh laba per saham BBCA yang tumbuh 54% dari Rp 246 di TTM Q3 2021 menjadi Rp 380 di TTM Q2 2023.
Pertumbuhan laba tersebut jauh lebih tinggi dari pertumbuhan harga saham BBCA. Hal ini membuat PE BBCA turun dari 29-30x menjadi 23-24x.

Namun, para BBCA bull perlu sadar, valuasi BBCA bukan cuma lebih premium dari BMRI dan BBRI yang di artikel sebelumnya telah kami jelaskan memang sulit untuk meniru kualitas bisnis BBCA, tetapi juga obligasi pemerintah.
Dengan PE yang selalu > 20x sejak tahun 2017, kecuali saat market crash Maret 2020, artinya earning yield yang ditawarkan oleh BBCA selalu di bawah 5%.
Padahal obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun masih bisa memberi kita yield 6-7,5% (setara PE 13-17x).

Apakah kualitas bisnis dan moat BBCA membuatnya layak dihargai lebih premium dari yield obligasi pemerintah?
Mari kita bahas!
Yuk Lanjut Baca
INVESTABOOK Insight
Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya
Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!