Costco: Ritel Paling Banting Harga di USA

Customer loyalty, efisien dan menguntungkan. Apa yang dilakukan oleh Costco Wholesale untuk meraih itu semua?

Ada cerita menarik pada masa terjadinya Dotcom Bubble Burst. Amazon (AMZN) yang masih dalam tahap start-up mengalami tekanan dari segala arah, atmosfer pasar modal yang tadinya sangat euforia untuk menyambut inovasi perusahaan yang mengadopsi internet sebagai landasan operasinya tiba–tiba menjadi sangat pesimis karena kenaikan harga sahamnya tidak dilandasi alasan fundamental yang berarti.

Dot com bubble burst

Bagi AMZN kejadian Dotcom Bubble Burst menjadi titik balik perusahaan, berkurangnya likuidasi yang tersedia untuk mendanai skema bakar uang ala start-up membuat Jeff Bezos harus berpikir ulang dalam menjalankan strategi operasionalnya.

Operation Data Amazon
Balance Sheet Data Amazon
Sumber: Annual Report Amazon 2001

Kita bisa melihat perkembangan bisnis dari AMZN dengan melihat pertumbuhan top line yang sangat baik sejak AMZN melakukan IPO, namun hingga pecahnya dotcom bubble AMZN masih mencatatkan rugi. Beban yang ditanggung oleh AMZN masih sangat besar, membuat AMZN harus menutup bebannya dengan utang yang melebihi level ekuitasnya.

Hal ini membuat beberapa analis dan opini publik berprasangaka buruk dan menilai Amazon juga akan bernasib sama dengan perusahaan dotcom lainnya. Jeff Bezos sadar betul akan posisinya dan harus segera mencari cara untuk menunjukkan AMZN tidak akan bangkrut dan mencundangi mereka yang ragu kepada AMZN. Jeff Bezos vs the world.

Jeff Bezos bertemu dengan Jim Sinegal

Meski sudah melakukan berbagai strategi dan kerjasama dengan pihak lain (bahkan dengan kompetitornya) untuk memperkaya katalog e-commerce Amazon, hingga awal tahun 2001 fundamental AMZN belum menunjukan perubahan yang signifikan, bahkan nilai ekuitas yang minus terus membengkak.

Pada awal tahun 2001 di musim semi, Jeff Bezos memiliki agenda meeting untuk bertemu dengan Jim Sinegal Co-Founder dari Costco Wholesale (COST) sebuah perusahaan retail gudang grosir. Meeting tersebut dimaksudkan oleh Jeff Bezos untuk meminta COST menjadi supplier atas berbagai merek produk yang belum mau menggunakan e-commece dari Amazon sebagai tempat untuk berjualan. Selama meeting berlangsung ide tersebut tidak dapat terwujud, Jeff Bezos tidak mendapatkan apa yang diinginkan namun disisi lain Jeff Bezos mendapatkan apa yang dibutuhkan.

Jeff Bezos mendengarkan dengan baik saat Jim Sinegal menceritakan model bisnis COST yang menekankan operasional bisnisnya pada Customer Loyalty. Jeff Bezos merasa tercerahkan, tidak menyangka hasil pertemuannya membuahkan hasil lain yang nantinya menjadi mesin bisnis AMZN yaitu Amazon Flywheel seperti yang sudah pernah dijelaskan oleh INVESTABOOK pada Insight Amazon.

Pada bulan Juli tahun 2001 dalam conference call dengan para analis, Jeff Bezos menyatakan tekadnya untuk merubah AMZN dengan prinsip sebagai berikut.

“There are two kinds of retailers: there are those folks who work to figure how to charge more, and there are companies that work to figure how to charge less and we are going to be the second full-stop”

Jeff Bezos

Dengan cerita tersebut, mungkin rekan–rekan mulai bertanya sehebat apa bisnis Costco Wholesale hingga menginspirasi Jeff Bezos untuk mengubah strategi bisnis Amazon? Untuk memahaminya mari kita bahas satu per satu.

Yuk Lanjut Baca

INVESTABOOK Insight

 

Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya

Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!

 

Adi Nugroho

Investor aktif sejak 2018. Memiliki rasa penasaran yang tinggi untuk menemukan benang merah di dalam kompleksitas cerita yang ada. Sangat tertarik untuk menganalisis sektor bisnis perdagangan retail dan media.

Bagikan dan Diskusikan

Telegram
WhatsApp
Twitter
Facebook
0 0 votes
Rating Analisis
Subscribe
Notify of
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x

Rekap Laporan Keuangan Sudah Terkirim!

Silahkan cek email kamu!