Suatu ketika, saya pernah ditanya oleh salah satu anggota Quality Investor Club, “mungkinkah portofolio saya ke depan akan lebih dominan diisi oleh perusahaan global yang tercatat di pasar saham US?”
Jawaban saya, “kemungkinan besar tidak.”
Jawaban tersebut bukan karena saya kurang percaya dengan platform perdagangan saham US yang saya gunakan saat ini, tetapi lebih mencerminkan pandangan saya yang lebih optimis pada makro ekonomi Indonesia ke depan.
US memang banyak melahirkan perusahaan bagus. Entrepreneurship berkembang dengan sangat baik di sana. Tumbuhnya kelas menengah setelah perang dunia kedua juga membuat tingkat konsumsi domestik sangat kuat untuk bisa menopang lahirnya perusahaan-perusahaan besar. Teknologi digital membuat perusahaan-perusahaan asal US makin mudah untuk punya skala global.
Mulai dari angkatan ’70an yang masih terus mampu relevan seperti Microsoft dan Apple, angkatan 90an seperti Amazon dan Google, hingga angkatan 2000an seperti Meta Platform. Para US Big Tech tersebut membentuk cara hidup generasi kita hari ini.
Namun, perusahaan dan entrepreneur sehebat apapun, akan selalu butuh pasar untuk menjual produk-produknya.
Sebagai negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia dengan yang didominasi penduduk usia produktif yang makin sejahtera, Indonesia adalah pasar yang tidak bisa dilewatkan. Indonesia adalah land of opportunity.
Menurut saya bodoh sekali jika kita pesimis pada masa depan ekonomi Indonesia. Karena data berbicara hal sebaliknya.
Di artikel kali ini, saya akan berbagi pandangan saya tentang prospek jangka panjang ekonomi Indonesia dan sektor apa saja yang perannya akan semakin penting ke depan.
Saya percaya, hanya dengan memiliki pandangan jangka panjang lah kita bisa membedakan mana informasi yang cuma noise dan mana signal yang benar-benar relevan untuk perjalanan investasi kita.
Yuk Lanjut Baca
INVESTABOOK Insight
Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya
Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!