MEGA: The Little BBCA

Di tengah pandemi pada tahun 2020, laba MEGA justru tumbuh 50%. Kini, MEGA adalah bank paling profitable di IDX. Hidden gem atau one hit wonder?

Hampir semua bank di Indonesia kinerjanya melemah di tengah pandemi. Meski terhitung tidak terlalu parah dibanding anggota The Big Four lainnya, laba BBCA pada tahun 2020 juga turun 5%. Bagaimana dengan MEGA?

Ada satu bank yang labanya terus tumbuh di tengah pandemi. Jika kamu pernah menonton Trans TV dan Trans7 atau membaca detik.com, kamu mungkin mengenalnya: Bank Mega (MEGA).

Pada tahun 2020, laba bersih MEGA tumbuh 50%. Pada TTM Q2 2021, laba bersih MEGA kembali tumbuh 13%.

Pertumbuhan laba yang anomali di tengah penurunan kinerja industri perbankan tersebut membuat MEGA kini punya profitabilitas yang lebih tinggi dibanding BBCA dan BTPS, dua bank tangguh yang telah kami bahas.

Return on equity BBNI BMRI BBRI BBCA BTPS MEGA

Bagi yang percaya bahwa size does matters di industri padat modal seperti perbankan, kinerja MEGA tersebut tentu menimbulkan tanda tanya.

Apa yang membedakan MEGA dengan bank lain? Apakah kinerja tangguh tersebut cerminan dari kualitas bisnis atau rekayasa akuntansi? Lalu apakah kinerja tersebut bisa sustain ke depan atau hanya one hit wonder?

Oke, mari kita bahas!

Yuk Lanjut Baca

INVESTABOOK Insight

 

Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya

Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!

 

Alfisyahrin

Investor aktif sejak 2018. Suka ngulik data dan mengenali pola sejak kuliah di Sosiologi Universitas Indonesia. Percaya tentang pentingnya kualitas dalam berbagai urusan, termasuk dalam investasi. Sangat tertarik pada titik temu antara keuangan, media, dan teknologi.

Bagikan dan Diskusikan

Telegram
WhatsApp
Twitter
Facebook
0 0 votes
Rating Analisis
Subscribe
Notify of

Insight Menarik Lainnya

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x

Rekap Laporan Keuangan Sudah Terkirim!

Silahkan cek email kamu!