Pada tahun 1987, Warren Buffet pernah berkata, “Saya akan memberi tahu Anda mengapa saya menyukai bisnis rokok. Biayanya satu sen untuk membuatnya. Jual seharga satu dolar. Ini membuat ketagihan dan ada loyalitas merek yang fantastis.”
Jika dilihat dari Laporan Keuangan GGRM dan HMSP, mereka dapat menjual produk mereka dengan harga berkali-kali lipat di atas harga bahan bakunya, sebab bahan baku rokok itu murah sekali. Inilah economic moat utama bisnis rokok di Indonesia.
GGRM dan HMSP mampu melakukan hal yang tidak bisa dilakukan perusahaan consumer goods lainnya.
Jika kita hanya melihat data ini, seakan-akan GGRM dan HMSP adalah perusahaan consumer goods terbaik, jauh mengalahkan INDF, MYOR, UNVR, dll.
Sayangnya, GGRM, HSMP, dan perusahaan rokok lainnya harus membayar cukai rokok kepada pemerintah yang menambah biaya pokok dari produknya.
Pada dasarnya, cukai rokok adalah salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi konsumsi rokok di Indonesia. Tanpa cukai rokok, produsen-produsen rokok dapat menjual produknya dengan harga yang luar biasa murahnya, sehingga rokok dapat menjadi terjangkau dan lebih banyak orang yang akan mengkonsumsi rokok. Harapannya, dengan diberlakukannya cukai rokok, produsen-produsen rokok terpaksa menaikkan harga jualnya, sehingga menjadi kurang terjangkau bagi masyarakat.
Cukai rokok menjadi competitive disadvantage yang menetralisir economic moat perusahaan rokok dari sisi bahan baku yang murah. Karena cukai rokok, beban pokok GGMR dan HMSP akhirnya jadi lebih tinggi dibanding consumer goods giant lainnya.
Yuk Lanjut Baca
INVESTABOOK Insight
Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya
Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!