Perjalanan Panjang DIS Menjadi Global Content Powerhouse

Hampir 100 tahun berdiri, apa resep Disney untuk tetap kokoh di atas?

Mungkin DIS terkenal sebagai perusahaan pembuat film animasi ataupun sebagai perusahaan distribusi film SVOD seperti NFLX dengan aplikasinya Disney+. Namun jika ditelusuri lebih lanjut, DIS sebenarnya memiliki cakupan bisnis yang lebih luas daripada itu semua.

Pada tahun 2021, DIS sebenarnya mulai mengklasifikasi segmen bisnisnya menjadi 2 kelompok bisnis utama yaitu Disney Media and Entertainment Distribution (DMED) dan Disney Parks Experiences and Product (DPEP). Namun untuk mempermudah cara pandang kita dalam memahami overview dari keseluruhan bisnis DIS, mari kita bagi kembali segmen bisnis menjadi 4 sebagai berikut.

Revenue Segment Breakdown

DMED: Linear Networks

Liniear networks adalah bisnis distribusi siaran televisi melalui jaringan kabel dan juga melalui satelit. Benar! Perusahaan produksi film animasi favoritmu ini sebenarnya memiliki bisnis jaringan stasiun televisi, namun bisnis TV milik DIS bukanlah Free to Air (FTA) melainkan Pay TV sama seperti Nex Media milik SCMA.

Hanya saja jaringan televisi DIS memiliki cakupan yang sangat luas (domestik di Amerika dan internasional) dengan daftar channel stasiun televisi sebagai berikut:

  1. Domestik Amerika: ABC Television Network (ABC), Disney, ESPN, Freeform, FX dan National Geographic
  2. Internasional: Disney, ESPN, Fox, National Geographic dan Star

Melalui segmen bisnis ini, DIS mendapatkan pendapatan berupa affiliate fees yaitu biaya yang dikenakan kepada provider penyedia jaringan televisi seperti Youtube TV (atau di Indonesia seperti Indihome atau first media) dan advertising.

DMED: Direct-to-Consumer

Direct to Consumer atau yang disingkat sebagai DTC merupakan bisnis distribusi konten milik DIS langsung kepada konsumen melalui layanan aplikasi streaming Video on Demand (VOD) yang terdiri dari Disney+, Disney+ Hotstar, ESPN+, Hulu dan Star+. Melalui segmen ini DIS mendapatkan pendapatan berupa subscription fees, advertising dan TV/SVOD distribution (biaya yang dikenakan kepada konsumen untuk akses konten premium atau konten pay-per-view).

DMED: Content Sales/Licensing and Other

Dalam segmen ini, DIS mendapatkan pendapatan dari penjualan konten melalui lisensi atas berbagai film dan program TV yang dimiliki oleh DIS kepada pihak distributor konten pihak ketiga yang dikategorikan menjadi dua yaitu TV/SVOD Distribution (pihak stasiun televisi dan penyedia layanan SVOD seperti Netflix) dan Theatrical Distribution (jaringan bioskop dengan cakupan global). Penjualan konten juga dilakukan dengan bentuk fisik menggunakan medium DVD dan Blu-ray disc yang dikategorikan sebagai Home Entertainment Distribution.

Selain itu, DIS juga mendapatkan pendapatan dari lisensi terhadap konten music, penjualan tiket pertunjukan teater dan cerita untuk pertunjukan teater yang dikategorikan sebagai pendapatan lainnya (other) dalam segmen ini.

Disney Park, Experiences and Products (DPEP)

Dalam segmen ini DIS mendapatkan pendapatan dari kegiatan bisnis yang berkaitan dengan Park & Experiences dan Consumer Product yang terbagi menjadi berikut.

  1. Theme Parks admission – penjualan tiket taman wisata Disneyland
  2. Parks & Experiences, food and beverage – Penjualan merchandise, makanan dan minuman di taman wisata, penginapandan wisata kapal pesiar.
  3. Resort and Vacation – Pendapatan yang didapatkan dari sewa penginapan, wisata kapal pesiar dan fasilitas lainnya
  4. Merchandse licensing and retail – Pendapatan royalti atas IP yang dimiliki DIS yang digunakan untuk consumer goods dan penjualan barang retail di The Disney Store.
  5. Parks licensing and other – Pendapatan dari sponsorship, co-branding, sewa real estate dan royalti dari Tokyo Disney Resort

Seiring dengan komposisi pendapatannya, operating income yang dimiliki oleh DIS pada tahun 2021 didominasi dengan bisnis televisinya yaitu Liniear Networks.

DIS Operating Income 2021

Hal ini sebenarnya bukan hal yang baru, dalam catatan sejarahnya bisnis televisi DIS memang selalu menjadi kontributor utama atas penghasilan DIS. Sebagai gambaran, berikut ini adalah bagan yang dapat menggambarkan dinamika kontribusi segmen bisnis DIS dari tahun ke tahun.

Operating Income DIS YOY

Mungkin ada yang bertanya-tanya kenapa bagan di atas memiliki variabel segmen yang berbeda dan juga mengapa data waktunya berakhir di tahun 2018, but please don’t worry, just bear with me! Selama perjalanan bisnisnya, DIS telah beberapa kali melakukan reklasifikasi atas segmen bisnisnya, sehingga penulis harus melakukan berbagai adjustment dari jenis kelompok segmen maupun dari jumlah nominalnya berdasarkan esensi bisnisnya.

Kemudian, penulis memutuskan untuk berhenti pada data tahun 2018 dikarenakan pada tahun 2019 terjadi reklasifikasi yang cukup esensial terhadap bisnis DIS dengan hadirnya segmen DTC.

Bagaimana, menarik bukan? Perusahaan yang selama ini sangat dikenal dengan IP-nya ternyata pendapatannya didominasi oleh “bisnis televisi”. Tetapi mari kita gunakan second level of thinking, menurutmu dimana letak jantung bisnis DIS yang sebenarnya? Bisnis IP atau televisi? Untuk menjawabnya mari kita masuk ke dalam lorong waktu untuk mendapatkan jawabannya.

Yuk Lanjut Baca

INVESTABOOK Insight

 

Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya

Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!

 

Adi Nugroho

Investor aktif sejak 2018. Memiliki rasa penasaran yang tinggi untuk menemukan benang merah di dalam kompleksitas cerita yang ada. Sangat tertarik untuk menganalisis sektor bisnis perdagangan retail dan media.

Bagikan dan Diskusikan

Telegram
WhatsApp
Twitter
Facebook
0 0 votes
Rating Analisis
Subscribe
Notify of
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x

Rekap Laporan Keuangan Sudah Terkirim!

Silahkan cek email kamu!