PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) mencatatkan penurunan kinerja di semester pertama tahun 2022 setelah bertahun-tahun beat the expectation. Kinerja 6M 2022 SIDO mengalami penurunan penjualan -2.6% dari Rp1.66 triliun menjadi Rp1.61 triliun. Laba bersih pun mengalami penurunan yang lebih tajam yaitu -11.4%, dari Rp502 miliar menjadi Rp446 miliar.
Tidak sedikit analis sekuritas dan investor yang biasanya selalu optimis dengan kinerja SIDO, sekarang mulai merevisi ekspektasi mereka.
Nasib harga saham SIDO pun sama seperti META. Ketika kinerja perusahaan yang selalu beat the expectation tiba-tiba underperform, Mr. Market bereaksi pesimisme secara berlebihan.
Harga saham SIDO sempat auto reject bawah (ARB) -7% selama 3 hari berturut-turut dan sudah terkoreksi ±30% dari harga tertingginya.
Jika kita bedah penjualan dan laba bersih SIDO tiap segmennya, maka kita akan menemukan 2 fakta penyebab turunnya kinerja atau profitabilitas SIDO:
- Segmen jamu herbal & suplemen – yang berkontribusi paling besar pada kinerja SIDO – mengalami penurunan penjualan dengan margin laba kotor (GPM) tetap.
- Segmen F&B (makanan dan minuman) mengalami penurunan laba kotor dan GPM meskipun secara penjualan masih tetap bertumbuh.
Kira-kira apa yang menyebabkan penurunan kinerja kedua segmen SIDO tersebut? Apakah penurunan kinerja ini bersifat sementara atau permanen? Bagaimana dengan prospek SIDO ke depannya?
Mari kita analisa!
Yuk Lanjut Baca
INVESTABOOK Insight
Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya
Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!