SPMA: Niche Player di Industri Kertas

Kinerjanya meningkat dalam 3 tahun terakhir, seberapa menarik prospek bisnis SPMA?

PT Suparma (SPMA) didirikan pada tahun 1976 di atas lahan seluas 5 hektar dengan jumlah tenaga kerja sebanyak 100 orang. Produksi awal SPMA dimulai pada tahun 1978 dengan mengoperasikan satu unit mesin kertas yang berkapasitas 6.000 ton/tahun.

Sampai pada tahun 1984 perusahaan menambah lagi tiga unit mesin kertas dengan total kapasitas produksi sebesar 36.000 ton/tahun dan mencapai 78.000 ton/tahun pada akhir 1993. Untuk menyesuaikan dengan pangsa pasar yang terus meningkat dari tahun ke tahun, dan ambisi untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memperkuat struktur permodalan, SPMA akhirnya melakukan Initial Public Offering (IPO) pada 16 November 1994.

SPMA terus berkembang hingga memiliki total kapasitas produksi mencapai 250.900 ton pada akhir tahun 2021 dan telah memiliki 1.340 karyawan.

SPMA memang bukan perusahaan kertas nomor 1 di Indonesia, kapasitas produksinya pun tergolong mini jika dibandingkan peers-nya, namun dalam 3 tahun terakhir, SPMA tampak melakukan perubahan kinerja sehingga bisa menghasilkan ROE (Return on Equity) mencapai 16% pada tahun 2021.

ROE SPMA

Membaiknya kinerja SPMA memang menjadi salah satu alasan mengapa kami memasukkan SPMA dalam update terbaru kategori Watchlist Saham Compounder INVESTABOOK, namun menurut kami, hal yang lebih penting untuk dijawab, apakah membaiknya kinerja SPMA tersebut akan berlangsung secara berkelanjutan dalam jangka panjang atau hanya sementara?

Yuk Lanjut Baca

INVESTABOOK Insight

 

Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya

Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!

 

Jeffry Shandy

Author & Equity Investor.

Bagikan dan Diskusikan

Telegram
WhatsApp
Twitter
Facebook
0 0 votes
Rating Analisis
Subscribe
Notify of
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x

Rekap Laporan Keuangan Sudah Terkirim!

Silahkan cek email kamu!