7 Pelajaran Menjadi Quality Investor Selama 4 Tahun

“Do not take yearly results too seriously. Instead, focus on four or five-year averages.”

(Warren Buffett)

Quote Buffett di atas bukan cuma “pembenaran” untuk return portofolio compounder tahun 2022 yang minus 11%, tetapi juga konteks untuk return portofolio compounder tahun 2020 dan 2021 yang masing-masing mencapai 37% dan 29%.

Dalam 4 tahun, portofolio compounder yang saya kelola memberi return rata-rata 12% per tahun. Lebih dari tinggi dari Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI) yang pada periode yang sama hanya memberi return 2,5% dan 4,3% per tahun.

Kinerja yang secara relatif sebenarnya cukup baik, tetapi tetap saja belum mencapai target absolute return saya sebesar 15% per tahun.

Karena time horizon investasi saya 10 tahun+, saya punya kesempatan 6 tahun lagi hingga Desember 2028 untuk membuktikan apa yang saya percaya bahwa “quality investing adalah strategi paling masuk akal untuk meraih keuntungan jangka panjang yang memuaskan di pasar saham dengan risiko yang rendah.”

Namun, waktu 6 tahun ke depan tidak akan berarti banyak jika saya tidak mampu menarik pembelajaran selama 4 tahun perjalanan investasi saya ke belakang.

Meskipun dalam jangka pendek, range of outcome dalam investasi bisa begitu lebar, tetapi dalam jangka panjang seperti dalam satuan dekade, hasil investasi kita akan bergantung pada proses investasi yang kita jalani sehari-hari.

Mulai dari proses memilih watchlist sebagai investable universe, proses memahami bisnis dan menganalisis keunggulan dan kekurangannya, proses melakukan valuasi, proses mengalokasikan dana sesuai dengan tingkat keyakinan, hingga proses menunggu bisnis yang kita miliki bertumbuh dan compounding.

Inilah 7 pelajaran penting yang saya dapatkan dalam menjalani proses sebagai Quality Investor dalam 4 tahun terakhir.