Bagi investor BTPS yang sudah mengerjakan PR-nya dengan baik, kinerja Q4 2023 dan full year (FY) 2023 yang buruk harusnya tidak terlalu mengagetkan.
Pada Q4 2023, BTPS hanya membukukan laba bersih Rp 77 miliar. Jika ditotal dengan 3 kuartal sebelumnya, laba bersih FY 2023 menjadi Rp 1,08 triliun, turun 39% secara year on year.
Sebabnya, sama seperti sudah sering dibahas, adalah beban CKPN yang meningkat signifikan, lebih dari 2x lipat.
Padahal, Pre-Provision Operating Profit (PPOP) BTPS masih tumbuh 1%. Net Margin Income BTPS juga masih tumbuh 5%.
Bagi investor yang tidak/belum yakin peningkatan beban CKPN ini masalah sementara, tentu perhatian dan alokasi modalnya sudah teralihkan ke emiten-emiten yang lain.
Namun, bagi investor yang percaya peningkatan beban CKPN BTPS ini masalah yang sementara pun tetap perlu punya “pegangan”, berapa lama mereka perlu menunggu untuk BTPS mencapai profitabilitas normalnya?
Dan hal itu akan ditentukan oleh dua variabel utama.
Apa saja dua variabel itu? Bagaimana outlook-nya ke depan?
Mari kita bahas!
Yuk Lanjut Baca
INVESTABOOK Insight
Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya
Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!