Kami sangat bullish pada service economy atau sektor jasa di Indonesia. Pertumbuhan kelas menengah, urbanisasi, dan digitalisasi membuat berbagai jasa tumbuh subur di Indonesia.
Namun, tidak semua industri di dalam sektor jasa telah memasuki fase konsolidasi yang biasanya ditandai dengan munculnya 1-3 pemain berskala besar dan kompetisi yang lebih lunak.
Barrier to entry yang secara umum cenderung lebih rendah dibanding sektor komoditas SDA dan industri manufaktur turut mempersulit perusahaan di service economy untuk membangun skala bisnis yang sangat besar.
Saat ini, baru di industri perbankan dan jasa telekomunikasi saja kita bisa menemukan perusahaan jasa dengan skala pendapatan puluhan hingga ratusan triliun rupiah.
Namun, dari sudut pandang investasi, justru skala bisnis yang belum terlalu besar itulah yang menjanjikan peluang pertumbuhan organik yang besar dalam jangka panjang.
Selain MSTI di industri jasa IT dengan pendapatan tahunan Rp 5-6 triliun, kami juga menemukan perusahaan jasa lain dengan skala pendapatan yang kurang lebih setara.
Perusahaan tersebut adalah Blue Bird (BIRD).
Dalam laporan riset ini, kami memaparkan investment thesis BIRD yang tidak bisa lagi hanya dilihat sebagai perusahaan taksi konvensional dan turnaround story pasca pandemi. It’s much more than that.
Mari kita bahas!
Bangun Conviction
Dengan INVESTASIGHT!
Akses Semua Riset & Modul Belajar dengan Langganan Paket Belajar
Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!
Beli Satuan INVESTASIGHT BIRD (Oktober 2025) – Rp 199.000