“Youtube lebih dari TV, Boom!”
Sebuah kalimat yang dipopulerkan oleh Jovial Da Lopez, kreator di balik channel SkinnyIndonesian24, sempat hype pada masanya karena banyak masyarakat yang merasa relate dengan kalimat tersebut.
Tahun 2016, saat para artis Televisi (TV) belum masuk ke Youtube, platform tersebut berisi kreator-kreator muda dengan konten yang menarik nan kreatif sehingga banyak anak muda yang lebih memilih menghabiskan waktunya untuk menonton channel Youtube kesukaannya dibandingkan TV.
TV hanya menampilkan acara yang sudah mereka pilih kepada masyarakat di waktu tertentu, sedangkan Youtube menghancurkan dinding besar tersebut dengan membebaskan user untuk memilih channel yang mereka suka kapanpun dan dimanapun.
Munculnya platform digital seperti Youtube tentu menjadi ancaman besar bagi media TV karena berhasil memengaruhi audience mereka untuk beralih, terlebih platform ini memberikan ruang kebebasan untuk memilih tontonan yang diinginkan.
Melansir data dari Hootsuite, pada 2021 pengguna aplikasi YouTube dari rentang usia 15 hingga 64 tahun ada sebanyak 93,8 persen dari total pengguna internet di Indonesia. Jika dikalkulasi, angka tersebut setara dengan 190 juta orang.
Dengan growth kencang yang diperoleh Youtube, maka tidak heran publik mulai berasumsi bahwa kejatuhan bisnis TV kian dekat.
PT Surya Citra Media (SCMA) merupakan salah satu pemain yang bergerak di bidang media TV dengan channel SCTV dan Indosiar yang kita tahu merajai TV Indonesia bersama dengan RCTI milik MNCN.
Jika melihat kinerja SCMA beberapa tahun terakhir semakin menguatkan asumsi publik terkait disrupsi oleh Youtube.
Rentang tahun 2014-2016, Return on Equity (ROE) SCMA begitu perkasa dengan berada di angka 46%. Sebuah angka yang menurut kami cukup besar bagi sebuah perusahaan. Bisnis TV dalam satu dekade terakhir layaknya sebuah gunung emas, memberikan imbal hasil yang menggiurkan.
Namun, mulai tahun 2017 profitabilitasnya kian menurun hingga berada di titik terendah di tahun 2019 dengan ROE yang terpangkas setengahnya sebesar 23%.
Dengan data yang ada, apakah asumsi publik memang benar bahwa hanya tinggal menunggu waktu sampai bisnis TV termasuk SCMA akan terdisrupsi dan tidak lagi relevan di era digital?
Let’s dive in!
Yuk Lanjut Baca
INVESTABOOK Insight
Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya
Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!