Berapa Dana yang Dibutuhkan untuk Mencapai Kebebasan Finansial?

Mengetahui target dana yang perlu dikumpulkan adalah langkah awal untuk menyiapkan.

Kebebasan finansial adalah kondisi ketika pendapatanmu dari aset investasi telah cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan pengeluaran hidupmu. Setelah mencapai kebebasan finansial, kamu bisa melakukan apa pun, kapan pun, dan berapa pun lamanya.

Kabar baiknya, kebutuhan uang untuk mencapai kebebasan finansial itu bisa dihitung dan bisa diusahakan.

Matematikanya simpel. Meskipun perjuangan untuk mewujudkannya memang tidak mudah. Butuh kerja keras, disiplin, dan kesabaran.

Kejelasan tentang apa (dan berapa banyak) yang ingin kamu inginkan akan membantumu punya mental progress bar. Sudah seberapa dekat progress-mu dengan mencapai target tersebut?

Kamu bisa jadi lebih fokus dan aware soal apakah habit-mu saat ini bisa mempercepat atau justru memperlambat progress-mu untuk mencapai kebebasan finansial.

4% Rule: Manfaat dan Keterbatasannya

4% rule adalah rule of thumb paling populer untuk menghitung kebutuhan dana untuk mencapai kebebasan finansial. Formula ini pertama kali dicetuskan oleh penasihat keuangan Bill Bengen pada tahun 1994 dan menjadi populer berkat paper “Retirement Savings: Choosing a Withdrawal Rate That Is Sustainable” yang ditulis oleh 3 profesor keuangan dari Trinity University Amerika Serikat.

4% adalah panduan withdrawal rate yang dianggap aman untuk orang bisa terus membiayai hidupnya hanya dengan mengambil 4% dari aset investasinya setiap tahun. Adapun inflasi nilai uang akan diproteksi dari keuntungan aset investasi yang belum kami tarik.

Jika kamu ingin mencari total dana yang dibutuhkan untuk mencapai kebebasan finansial, 4% rule biasanya dibalik menjadi 25x pengeluaran tahunan.

Jadi, jika pengeluaran tahunanmu Rp 240 juta, total dana yang perlu kamu kumpulkan adalah Rp 6 miliar.

Namun, 4% rule dibuat dengan sejumlah asumsi yang bisa jadi tidak relevan dengan konteks personal finance-mu, antara lain:

  1. Asumsi portofolio berisi 50% obligasi dan 50% indeks saham berbiaya rendah di Amerika Serikat. Kombinasi seimbang antara obligasi dan indeks saham yang terdiversifikasi luas membuat volatility return yang dihasilkan bisa lebih rendah.
  2. Asumsi keuntungan berdasarkan kinerja historis obligasi dan indeks saham di Amerika Serikat pada tahun 1962-1994.
  3. Asumsi 30 tahun periode pensiun sebelum meninggal.

Artinya, di negara mana aset investasimu berada, seperti apa komposisi aset investasimu, berapa keuntungan aset investasi tersebut di masa depan, dan berapa panjang usia hidupmu akan menentukan apakah aset investasi sebesar 25x pengeluaran tahunan itu sudah cukup atau tidak.

Karena kamu harus sadar, menggantungkan diri pada pendapatan dari aset investasi juga ada sisi gelapnya. Aset investasimu bisa saja habis sebelum kamu meninggal.

Hal ini bukan cuma bikin kamu tidak bisa meninggalkan warisan ke anak, bisa jadi justru kamu menjadikan anakmu sandwich generation demi obsesimu untuk mengejar kebebasan finansial yang ternyata tidak bisa bertahan dalam waktu yang cukup lama.

Karena itulah, beberapa pakar dan praktisi mencoba menawarkan rule of thumb yang lebih konservatif seperti 3% atau 2% rule yang berarti setara dengan 33x atau 50x pengeluaran tahunan untuk mengantisipasi hal-hal buruk seperti inflasi yang lebih tinggi, kejatuhan pasar saham, dan periode pensiun yang lebih panjang.

Namun, withdrawal rate yang lebih rendah juga punya downside: target dana yang perlu kamu kejar jadi semakin tinggi.

Manfaat Ganda Menjaga Standar Hidup

Untuk mencapai target dana demi meraih kebebasan finansial, kamu memang perlu berinvestasi dengan baik. Investasi yang memberi keuntungan berkelanjutan dengan risiko yang mampu kamu tanggung.

Namun, investasi adalah cara mengelola tabungan. Pada awalnya, kamu harus mampu dulu menjaga agar pengeluaran hidupmu selalu di bawah penghasilan sehingga ada arus kas bersih yang bisa ditabung dan dibelikan aset investasi.

This is the best you should know to achieve financial freedom.

Menjaga standar hidup di level yang tidak terlalu tinggi, bukan cuma berguna untuk meningkatkan modal untuk investasi, tetapi juga bisa menurunkan total dana yang dibutuhkan untuk mencapai kebebasan finansial.

Kita kembali ke definisi kebebasan finansial, yakni sebuah kondisi ketika pendapatanmu dari aset investasi telah cukup untuk memenuhi seluruh kebutuhan pengeluaran hidup.

Jadi, semakin kecil kebutuhan pengeluaran hidupmu, semakin sedikit juga pendapatan dari aset investasi yang diperlukan untuk meng-cover-nya.

Dengan menurunkan separuh tingkat pengeluaran tahunanmu dari Rp 240 juta menjadi 120 juta, total aset investasi yang perlu kamu kumpulkan juga bisa berkurang separuh dari Rp 6 miliar menjadi hanya Rp 3 miliar.

Kamu juga bisa gunakan rendahnya standar hidupmu tersebut untuk menerapkan withdrawal rate yang lebih konservatif seperti 3% atau 2%.

Sebaliknya, jika kamu gagal menjaga standar hidupmu, sesuatu yang sebenarnya berada di dalam kendalimu, tidak seperti inflasi atau kondisi pasar saham, mimpimu untuk mencapai kebebasan finansial akan semakin sulit terwujud.

It’s your call.


DISCLAIMER:

Artikel di atas dibuat semata untuk tujuan penyediaan referensi dan edukasi, bukan rekomendasi untuk keputusan keuangan dan investasi tertentu. Setiap pihak bertanggung jawab penuh atas keputusan keuangan dan investasi yang dibuatnya sendiri.

Artikel dibuat berdasarkan sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan dan dimuat sebagaimana adanya.

Alfisyahrin

Investor aktif sejak 2018. Suka ngulik data dan mengenali pola sejak kuliah di Sosiologi Universitas Indonesia. Percaya tentang pentingnya kualitas dalam berbagai urusan, termasuk dalam investasi. Sangat tertarik pada titik temu antara keuangan, media, dan teknologi.

Bagikan dan Diskusikan

Telegram
WhatsApp
Twitter
Facebook
0 0 votes
Rating Analisis
Subscribe
Notify of

Insight Menarik Lainnya

0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x

Rekap Laporan Keuangan Sudah Terkirim!

Silahkan cek email kamu!