Belakangan ini, semua mata sektor otomotif tertuju pada electric vehicle (EV). Konsumen mulai melihat value EV yang berbeda dari mobil ICE (internal combustion engine) biasa. Ramah lingkungan, teknologi yang canggih, hemat “bahan bakar” dan biaya pemeliharaan, serta lebih trendy.
Notes: EV pada artikel ini mengacu terbatas pada mobil listrik tipe BEV saja.
Thanks to Tesla, EV menjadi hot market yang tidak bisa dilewatkan oleh perusahaan-perusahaan mobil ternama di dunia.
Volkswagen, BMW, Toyota dan nama besar lainnya mulai mengeluarkan investasi yang besar untuk mengembangkan produk EV.
Tahun 2021 lalu merupakan tahun yang sangat baik bagi bisnis EV. Penjualan EV secara global mencapai 4.6 juta unit, meningkat 2x lipat (109%) dari tahun sebelumnya.
Dengan tingkat adopsi konsumen yang semakin tinggi, penjualan EV pun diestimasi akan meningkat 2x lipat lagi di tahun 2026 yaitu sebanyak 10.8 juta unit.
Indonesia pun juga mengalami booming EV. Penjualan EV di Indonesia meningkat gila-gilaandalam 2 tahun terakhir. 120 unit di tahun 2020, 685 unit di tahun 2021 dan 7,923 unit per November 2022.
It’s crazy!
Pemerintah pun juga all out untuk mendukung penjualan EV di Indonesia dengan memberikan segudang insentif.
- PPnBm 0%
- DP kredit 0%
- Gratis bea masuk
- Diskon tarif listrik 30% untuk home charging jam 22:00-05:00
- Bebas aturan ganjil genap
Baru-baru ini, pemerintah juga berencana untuk memberikan subsidi sebesar IDR 80 juta untuk setiap pembelian mobil listrik.
Bagaimana teman-teman? Apakah tertarik untuk membeli mobil listrik?
Menurut Kementerian ESDM, pemerintah menargetkan penggunaan mobil listrik di Indonesia mencapai 2.2 juta unit di tahun 2030.
Kami mengestimasi jumlah mobil listrik mencapai ±11 ribu unit di akhir tahun 2022. Ini berarti, pemerintah menargetkan jumlah mobil listrik di tahun 2030 mencapai 200x lipat dari yang ada sekarang.
Hanya tersisa 8 tahun untuk mencapai target tersebut. Jika dikurangkan dengan jumlah mobil listrik yang sudah ada, maka penjualan mobil listrik setidaknya harus mencapai rata-rata 273.6 ribu unit per tahun sampai tahun 2030.
Sebagai raksasa sektor otomotif dan market leader di Indonesia, tentunya ASII berpeluang menikmati hembusan tailwind EV ini.
Apakah perkembangan EV akan menjadi kunci peningkatan pendapatan segmen otomotif ASII yang stagnan dalam 10 tahun terakhir?
Bagaimana perkembangan produk EV yang diluncurkan ASII? Siapa pemain utama EV di Indonesia?
Mari kita bahas.
Yuk Lanjut Baca
INVESTABOOK Insight
Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya
Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!