TikTok secara resmi membeli 75% saham Tokopedia dari GOTO dengan nilai transaksi mencapai USD1.50 miliar atau setara IDR23.55 triliun.
Kepemilikan GOTO di Tokopedia pun tersisa 25% nantinya.

Status Tokopedia pun berubah, tidak lagi menjadi perusahaan yang dimiliki oleh anak bangsa dan akan menjadi anak usaha di bawah TikTok.
Kejadian ini secara tidak langsung membuat e-commerce di Indonesia sudah dikuasai oleh pihak asing.
Sekitar 81%gross merchandise value (GMV) e-commerce Indonesia dipegang oleh Shopee, Tokopedia dan Lazada.

Shopee merupakan anak perusahaan yang 100% dimiliki oleh Sea, perusahaan konglomerasi teknologi asal Singapura.
Pernah mendengar nama Seabank? Bank digital yang sempat menawarkan tabungan dengan bunga 7% ini juga dimiliki oleh Sea.
Bagaimana dengan Lazada?
Kepemilikan mayoritas Lazada dipegang oleh Alibaba, perusahaan konglomerasi teknologi asal Cina juga, sama seperti Bytedance (induk perusahaan Tikok).
Alibaba memiliki sekitar 83% saham Lazada, sisanya dimiliki oleh investor besar lainnya seperti Temasek dan ST Telemedia Global Data Centres.

Aksi korporasi ini membuat Tokopedia bisa bersinergi dengan TikTok Shop dan mendapatkan keuntungan dari pertumbuhan TikTok Shop yang sedang tinggi.
Tapi porsi laba ataupun cash flow yang akan diterima GOTO berkurang sangat signifikan karena kepemilikan yang tersisa 25%.
Bagaimana dampaknya pada prospek dan valuasi GOTO?
Temukan analisis fundamental, watchlist saham dan update portofolio dengan berlangganan Paket Belajar INVESTABOOK.
DISCLAIMER:
Artikel di atas dibuat semata untuk tujuan penyediaan referensi dan edukasi, bukan rekomendasi untuk keputusan keuangan dan investasi tertentu. Setiap pihak bertanggung jawab penuh atas keputusan keuangan dan investasi yang dibuatnya sendiri.
Penulis tidak memiliki posisi investasi di saham GOTO. Artikel dibuat berdasarkan sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan dan dimuat sebagaimana adanya.