Tidak banyak yang tahu, Pak Jerry Ng bukan cuma membawa sejumlah bankir top BTPN ke Bank Jago (ARTO), tetapi juga membawa tangan kanannya di BTPN Syariah (BTPS) dulu, Bu Ratih Rachmawaty. Namun, Bu Ratih tidak diajak ke ARTO, melainkan ke perusahaan Fintech bernama Amaan.
Jerry Ng dan Ratih Rachmawaty sudah bekerja sama di micro lending sejak keduanya merintis program Danamon Simpan Pinjam di Bank Danamon (BDMN).
Jadi, tidak mengherankan jika Bu Ratih dipercaya Pak Jerry Ng untuk merintis bisnis ultra mikro bernama Tunas Usaha Rakyat di Unit Usaha Syariah BTPN dan kemudian menjadi Wakil Direktur Utama (2014-2017) dan Direktur Utama (2017-2020) ketika UUS BTPN di-spin off menjadi Bank BTPN Syariah.
Di Amaan, Bu Ratih juga mengajak sejumlah rekannya di BTPS dulu seperti Mulia Salim dan Taras W Siregar. Di jajaran direksi Amaan juga ada Johny Ng yang merupakan adik dari Jerry Ng.
Di mid-level management, Bu Ratih juga mengajak Dian Rizkani yang telah berkarir 7 tahun di BTPS untuk menjadi Customer Engagement Head yang mengkoordinir Kakak idAMAAN, mirip seperti Community Officer di BTPS.
Secara umum, model bisnis Amaan sangat mirip dengan BTPS. Sasarannya sama-sama perempuan pengusaha mikro, produknya sama-sama pembiayaan tanpa agunan, serta sama-sama menyediakan pendampingan dan pelatihan.
Satu-satunya yang tidak ditiru oleh Amaan dari BTPS adalah bentuk usahanya. Pak Jerry Ng dan Bu Ratih memilih untuk menjalankan bisnis group financing ala BTPS melalui sebuah fintech.
Dalam sebuah wawancara, Bu Ratih mengatakan bahwa bentuk fintech dipilih agar mereka bisa melayani nasabah ultra mikro dengan optimal tanpa dibatasi oleh aturan ketat perbankan.
“Satu hal yang saya pelajari dari pengalaman sebelumnya, kita tidak bisa melayani segmen mikro dan nano mikro hanya menggunakan pendekatan bank. Untuk meningkatkan taraf hidup para perempuan pengusaha mikro, kita harus mencoba cara lain, beyond banking.”
Ratih Rachmawaty
Amaan bekerja sama dengan ARTO untuk mendapatkan pendanaan dan mengelola tabungan nasabahnya. Amaan hanya fokus pada penyaluran pembiayaan dan pemberian layanan non-keuangan untuk mendukung pengusaha mikro.
Kerja sama ini adalah salah satu wujud konkret dari visi Pak Jerry Ng untuk membuat ARTO menjadi layanan perbankan yang tertanam di berbagai ekosistem digital. ARTO memanfaatkan teknologi seperti Open API (Application Programming Interface) yang membuat layanan perbankannya bisa mudah diintegrasikan dengan layanan digital lainnya.
Dengan skema ini, Amaan bisa bergerak lincah mengeksplorasi peluang untuk menambah value added service di bisnis ultra mikro sambil tetap mendapat akses mudah ke dana masyarakat yang dikelola oleh ARTO.
Namun, BTPS ternyata tidak tinggal diam. Mereka punya cara sendiri untuk bisa memperluas cakupan layanannya tanpa harus melanggar aturan perbankan: mendirikan anak usaha modal ventura.
Setelah mendapat izin dari OJK pada 3 Juni 2022, BTPS Ventura langsung tancap gas memimpin pendanaan pra seri B ke sebuah startup e-commerce yang bernama Dagangan.
Sejak tahun 2021, manajemen BTPS juga menegaskan bahwa visi mereka ke depan adalah menjadi Sharia Digital Ecosystem for Unbanked.
Bagaimana perkembangan kinerja Amaan sejauh ini? Apakah Pak Jerry Ng dan Bu Ratih mampu membawa bisnis ultra mikro ARTO dan Amaan jadi lebih hebat dari BTPS yang dulu mereka rintis?
Mari kita bahas!
Yuk Lanjut Baca
INVESTABOOK Insight
Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya
Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!