1 minggu sebelum artikel ini rilis, pelaku pasar dihebohkan dengan aksi korporasi PT Bukti Asam (PTBA) yang direncanakan akan mengakuisisi salah satu PLTU dari PT PLN, yaitu PLTU Pelabuhan Ratu yang memiliki kapasitas 3×350 MW.
Terjun ke bisnis pembangkit listrik dan mengoperasikan PLTU bukanlah hal yang baru bagi PTBA, pasalnya PTBA sendiri memiliki PLTU di Sumatra Selatan dan Lampung.
Banyaknya berita dan isu yang muncul, pelaku pasar dan beberapa investor PTBA khawatir akuisisi PLTU Pelabuhan Ratu merupakan “tugas” menanggung beban bersama untuk membantu PLN sehingga nilai akuisisi akan terlalu tinggi.
Masa operasi PLTU Pelabuhan Ratu pun juga akan semakin pendek karena skema pensiun dini PLTU guna mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca. Terlebih lagi, berita mengenai kondisi kelistrikan Indonesia yang oversupply membuat investor PTBA semakin was-was.
Jika teman-teman coba mencari di Google, akan ada banyak berita yang membahas tentang oversupply listrik.
Apakah Indonesia memang benar mengalami oversupply listrik? Bagaimana dengan perusahaan batu bara lain yang juga memiliki PLTU? Apakah bisnis PLTU masih menarik?
Yuk Lanjut Baca
INVESTABOOK Insight
Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya
Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!