Di artikel insight TOWR (PT Sarana Menara Nusantara Tbk.) sebelumnya, kami sudah membahas gambaran dan prospek bisnis penyedia menara/tower telekomunikasi independen (ITP) serta bagaimana TOWR menjadi pemain ITP yang unggul di Indonesia.
“If you want to be a champion in the tower industry, economies of scale are a must.
Semakin banyak menara yang tersebar di berbagai wilayah ditambah dengan kebijakan colocation yang dibuat, maka keberadaan perusahaan di bisnis tersebut akan semakin kuat”.
Artikel Insight TOWR: Raja “Eldia” ITP Indonesia
Sejak mengakuisisi PT Solusi Tunas Prama Tbk. (SUPR) di kuartal 4 tahun 2021 lalu, TOWR menjadi perusahaan ITP dengan jumlah menara terbanyak. Jumlah menara TOWR mencapai 28,689 yang tersebar di seluruh Indonesia, mengalahkan Mitratel (MTEL) – raksasa ITP grup Telkom – yang memiliki 28,206 menara.
ROE TOWR pun selalu lebih tinggi dibanding TBIG dan MTEL, mencapai 31% yang jauh meninggalkan pesaing-pesaingnya.
Jika kita bedah menggunakan analisis DuPont, kita bisa melihat TOWR sangat unggul dari sisi profitabilitas.
Selain karena faktor kolokasi yang tinggi, pendapatan dari non tower yang sedang bertumbuh pesat juga sangat berkontribusi pada profitabilitas TOWR. Dari tahun 2015, segmen non tower bertumbuh dengan CAGR 78%.
What a crazy growth!
Dengan pertumbuhan yang tinggi, kontribusi segmen non tower terhadap total pendapatan TOWR semakin nyata, dari yang hanya 1% di tahun 2015 sudah meningkat menjadi 18% di tahun 2021.
Kira-kira bisnis apa yang dijalankan segmen non tower TOWR? Apakah upaya diversifikasi bisnis atau masih terkait dengan bisnis utama telekomunikasi? Bagaimana prospek ke depannya?
Let’s find out!
Yuk Lanjut Baca
INVESTABOOK Insight
Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya
Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!
