Meskipun dikenal sebagai konglomerasi yang paling terdiversifikasi di Indonesia, 95% laba bersih Astra International (ASII) pada 9M 2023 sebenarnya hanya berasal dari 3 bisnis saja, otomotif, jasa keuangan, dan United Tractors (UNTR).
Lebih lanjut, kontribusi UNTR ke laba bersih ASII bahkan kini sudah melampaui kontribusi segmen otomotif yang selama ini menjadi bisnis andalan ASII.
Jika fokus kamu adalah untuk mendapatkan exposure ke bisnis otomotif dan jasa keuangan (terutama multifinance) milik ASII, maka ASII adalah watchlist yang lebih menarik.
Anak usaha ASII di bidang otomotif yang tercatat di bursa hanya Astra Otoparts (AUTO) yang hanya berkontribusi 4% dari laba ASII. Sedangkan anak usaha multifinance ASII tidak ada yang tercatat di bursa sehingga pilihan yang tersedia memang hanya membelinya melalui ASII.
Namun, jika fokusmu adalah untung mendapatkan exposure di bisnis penambang paripurna UNTR, ada dua opsi yang tersedia: membeli saham UNTR secara langsung di bursa atau membelinya melalui ASII sepaket dengan anak usaha ASII lainnya.
Opsi serupa juga dimiliki oleh investor yang ingin memiliki exposure ke bisnis mi instan (ICBP vs INDF), TV FTA (SCMA vs EMTK; MNCN vs BMTR), high end retail (MAPI vs MAPA), dan mass market bank (BTPS vs BTPN).
Karena itulah, di tulisan ini saya akan menggunakan ASII dan UNTR sebagai studi kasus untuk menjelaskan kerangka dalam membandingkan peluang investasi di induk atau anak usaha.
Mari kita bahas!
Yuk Lanjut Baca
INVESTABOOK Insight
Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya
Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!