LINK awalnya hendak diakuisisi oleh PT MNC Vision Networks (IPTV) pada akhir 2019, namun hingga tenggat waktu 30 April 2020, proses akuisisi tersebut tidak mencapai kesepakatan.
Batalnya kesepakatan itu membuat Lippo Group kembali berusaha untuk mencari calon investor baru yang bersedia membeli LINK. Hingga akhirnya pada penghujung Juli 2021, akuisisi tersebut menemui titik terang setelah PT XL Axiata (EXCL) bersama induk usahanya, Axiata Group Berhad berencana mengambil alih 66,03% saham LINK yang dikuasai oleh PT First Media Tbk (KBLV) dan Asia Link Dewa Pte. Ltd.
Kemudian, pada tanggal 27 Januari 2022, dicapailah kesepakatan harga pembelian saham oleh Axiata Investment Indonesia (AII) dan PT XL Axiata (EXCL) sehubungan dengan rencana akusisi LINK sebesar Rp 4.800/saham.
Hingga INSIGHT ini ditulis, rencana tender offer ini belum dirampungkan karena masih dalam tahap due dilligence, dan berdasarkan keterbukaan informasi LINK, hingga 31 Maret 2022, belum terjadi perubahan kepemilikan saham.
Sebelum munculnya laporan informasi ini, terjadi negosiasi yang cukup alot antara Lippo Group dan Axiata Group atas kesepakatan harga pelepasan LINK, hal ini dipertegas oleh pernyataan John Riady, selaku generasi ketiga sekaligus penerus bisnis Lippo Group di Indonesia.
“Kita belum sepenuhnya setuju, karena yang paling penting adalah harga bukan SPA (Share Purchase Agreement).”
John Riady
Bagaimana tidak, pada 2014, Lippo Group pernah melepas 226.677.000 lembar saham LINK pada harga Rp 1.360.062 Juta, yang artinya LINK dihargai Rp 6.000/saham.
Setelah 7 tahun LINK bertumbuh dan memberikan cashflow yang rutin dalam bentuk dividen kepada mereka, tampaknya Lippo Group (memang) tidak ikhlas melepas LINK di bawah Rp 6.000/saham, yang mengakibatkan proses divestasi LINK belum terjadi hingga sekarang.
Jika akuisisi ini terlaksana, maka Axiata Investments (Indonesia) Sdn. Bhd, akan memiliki 46% saham LINK dan PT XL Axiata (EXCL) akan memiliki 20% saham LINK. Sehingga dari aksi korporasi ini, LINK akan menjadi entitas asosiasi EXCL.
Divestasi LINK dari Lippo Group cukup menimbulkan banyak pertanyaan, bukankah selama ini LINK adalah “aset” terbaik Lippo? Bukankah ROE (Return on Equity) LINK cukup bagus selama ini?
Lippo Group akan kehilangan salah satu aset yang menjadi penghasil cashflow mereka selama ini. Sebenarnya bagaimana model bisnis LINK? Mengapa IPTV hingga Axiata Group membidik perusahaan ini? Seberapa bagus prospek LINK?
Yuk Lanjut Baca
INVESTABOOK Insight
Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya
Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!