Operator seluler yang berhasil bertahan sampai detik ini hanya tersisa 6, yaitu:
- Telkomsel
- IM3
- 3
- XL
- Axis
- Smartfren
Masing-masing operator dulu dioperasikan oleh perusahaan yang berbeda sebelum adanya aksi akuisisi atau merger antar operator untuk mengurangi persaingan industri.
EXCL (XL) mengakuisisi PT Axis Telekom Indonesia (Axis) senilai IDR9.95 triliun pada tahun 2014.
Lalu PT Hutchison 3 Indonesia (3) merger dengan ISAT (IM3) pada awal tahun 2022.
Jumlah perusahaan operator seluler di Indonesia pun berakhir menjadi 4, yaitu Telkomsel, ISAT, EXCL dan FREN.
Telkomsel masih terus menduduki posisi operator #1 pendapatan terbesar di Indonesia dengan nilai mencapai IDR89.4 triliun (TTM 2Q 2023).
Disusul oleh ISAT IDR48.9 triliun, EXCL IDR30.8 triliun dan FREN IDR11.3 triliun.
Meskipun yang terbesar, tetapi pendapatan Telkomsel stagnan dalam 5 tahun terakhir. Pendapatan 3 operator pesaing, ISAT, EXCL dan FREN, masih konsisten bertumbuh.
Peningkatan signifikan pendapatan ISAT di tahun 2022 merupakan efek dari merger dengan PT Hutchison Indonesia (3).
Laba bersih TTM 2Q 2023 yang dihasilkan Telkomsel pun juga yang terbesar (IDR17.7 triliun) dibanding ISAT (IDR3.4 triliun), EXCL (IDR1.1 triliun) dan FREN (IDR0.5 triliun).
Posisi yang kuat di luar Jawa adalah keunggulan tersendiri bagi Telkomsel. Persaingan tidak terlalu ketat dan cenderung menjadi pilihan utama masyarakat membuat Telkomsel mampu mencetak laba yang tebal.
Berbeda dengan ISAT, EXCL dan FREN yang saling bersaing perang harga di Pulau Jawa membuat ketiganya kesulitan mencetak laba.
FREN bahkan membukukan rugi bersih selama periode 2019–2021.
Apakah itu berarti ISAT, EXCL dan FREN tidak layak untuk menjadi pilihan investasi?
Dapatkan analisis fundamental, watchlist saham, update portofolio dan konsultasi private dengan berlangganan Paket Belajar INVESTABOOK.
DISCLAIMER:
Artikel di atas dibuat semata untuk tujuan penyediaan referensi dan edukasi, bukan rekomendasi untuk keputusan keuangan dan investasi tertentu. Setiap pihak bertanggung jawab penuh atas keputusan keuangan dan investasi yang dibuatnya sendiri.
Penulis tidak memiliki posisi investasi di saham TLKM, ISAT, EXCL dan FREN. Artikel dibuat berdasarkan sumber-sumber yang dapat dipertanggungjawabkan dan dimuat sebagaimana adanya.