Merger, Sang Penyelamat Sektor Telekomunikasi

Belakangan rumor mengenai merger antara ISAT dan TRI semakin kencang. Mengapa perusahaan sektor telekomunikasi berlomba-lomba untuk merger?

Rumor mengenai merger perusahaan-perusahaan telekomunikasi selalu menjadi headline utama media nasional hampir setiap tahunnya.

Beritanya memang terus menjadi topik hangat bagi sebagian kalangan. Bagaimana tidak, perusahaan telco harus melewati tembok berlapis hanya untuk bisa merger dengan perusahaan di industri yang sama.

Terlepas dari aturan teknisnya, bisnis telco beririsan langsung dengan masyarakat sehingga kebijakan yang dikeluarkan nantinya akan berdampak langsung bagi konsumen.

Jangan bahas soal merger dulu deh, tarif paket data naik atau jaringan yang tidak stabil saja akan menimbulkan protes yang masif apalagi sesuatu yang lebih besar seperti merger. Penggabungan dua perusahaan menjadi satu tentu akan memengaruhi segala aspek bisnis yang ada termasuk harga paket data maupun jaringan yang tersedia.

Maka tidak heran berita terkait merger perusahaan telco begitu menarik bagi pembaca.

Berita yang sempat ramai diperbincangkan adalah kabar mengenai rencana akuisisi yang ingin dilakukan oleh Axiata Grup (XL) terhadap Axis Telecom Indonesia (Axis) di tahun 2013.

Satu tahun kemudian ternyata bukan akuisisi yang dilakukan melainkan merger antara XL dan Axis. Aksi korporasi ini menandai dimulainya konsolidasi industri telekomunikasi di Indonesia.

Beberapa tahun setelah aksi tersebut kini kabar merger semakin kencang berhembus, mulai dari rumor merger antara XL Axiata dan Tri hingga Telkomsel dan Smartfren.

Belakangan ramai diperbincangkan merger antara Indosat dan Tri, bahkan kedua perusahaan kini sedang dalam tahap negosiasi dan telah mencapai beberapa kemajuan meski beberapa kali deadline negosiasi diperpanjang.

Aksi ini mendapat dukungan penuh pemerintah dari segi aturan yang diubah agar memudahkan provider telco untuk mulai menjajaki konsolidasi.

Mengapa perusahaan telco berlomba-lomba untuk merger dengan perusahaan di industri yang sama? Apa alasan di baliknya?

Let’s dive in!

Yuk Lanjut Baca

INVESTABOOK Insight

 

Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya

Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!

 

Prasetyo Utomo

Investor Saham & Anggota Quality Investor Club (QIC)

Bagikan dan Diskusikan

Telegram
WhatsApp
Twitter
Facebook
0 0 votes
Rating Analisis
Subscribe
Notify of
0
Would love your thoughts, please comment.x
()
x

Rekap Laporan Keuangan Sudah Terkirim!

Silahkan cek email kamu!