Mungkin rekan-rekan belum pernah mendengar PT Merck Tbk (MERK) atau saham MERK. Jika kita membicarakan perusahaan farmasi, mungkin yang muncul sebagai top of mind adalah Kalbe (KLBF) atau Kimia Farma (KAEF).
Memang ukuran perusahaan yang sangat kecil membuat MERK tidak terlalu dihiraukan oleh smart money ataupun media berita dan juga besar kemungkinan tidak terdeteksi oleh radar investor retail. Per 23 April 2022, market cap MERK sebesar 1.6 triliun hanya seperempat puluh empat (2.3%) market cap KLBF. Bahkan bottom line KLBF masih lebih besar 3x dari top line MERK.
Tetapi bukan style INVESTABOOK yang mengabaikan untuk menganalisa suatu bisnis hanya karena market cap-nya yang sangat kecil. Dalam prinsip kursi 3 kaki ala Chuck Akre yang menjadi acuan quality investing framework INVESTABOOK, tidak ada penilaian berdasarkan ukuran perusahaan.
Quality investor selalu fokus untuk menganalisis kualitas bisnis. Titik.
Kami juga sudah sering membahas contoh perusahaan big cap/bluechip yang gagal meng-compound bisnisnya (so far) seperti ASII dan TLKM. Ada juga perusahaan small cap tetapi memiliki bisnis berkualitas dengan economic moat yang lebar seperti MARK.
Analisis MERK kali ini sekaligus melengkapi seri artikel insight industri farmasi INVESTABOOK, kami sudah pernah membahas KLBF (big cap), SIDO (mid cap) dan juga TSPC (small cap) yang sama-sama masuk ke dalam Watchlist Saham Compounder.
Jika kita cek, kinerja top line bisnis farmasi MERK sangat berbeda dari peers-nya. Di saat KLBF, SIDO dan TSPC terus mencatatkan peningkatan, penjualan MERK malah terombang-ambing naik turun.
Bahkan di tahun 2018, laba bersih MERK sempat lebih tinggi hampir 2x lipat dari penjualannya.
Akibatnya ROE MERK sempat mengalami anomali menjadi 205% di tahun tersebut.
Meskipun ROE MERK terbilang cukup bagus double digit kisaran 12-38% dengan mengesampingkan anomali tahun 2018, tetapi 2 data di atas sebelumnya menjadi clue yang menarik untuk kita analisis lebih dalam.
Siapa sebenarnya MERK ini? Apa yang menyebabkan profitabilitas MERK tidak menentu?
Ayo kita analisis!
Yuk Lanjut Baca
INVESTABOOK Insight
Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya
Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!