Persaingan GOOD dalam Industri Snack

Pati adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang dikenal dengan semboyan “Pati Bumi Mina Tani.” Dari nama dan semboyannya, kita bisa sedikit menebak-nebak bahwa Kabupaten Pati merupakan daerah yang memiliki lahan pertanian yang luas.

Pati juga dikenal sebagai “Kota” Kacang karena merupakan daerah sentra produksi utama kacang tanah di Indonesia. Bertepatan dengan itu, di sini jugalah terdapat dua pabrik kacang terbesar di Indonesia, yaitu pabrik PT Dua Kelinci dengan merek Kacang Dua Kelinci, dan satu lagi pabrik yang dimiliki PT Garudafood Putra Putri Jaya (GOOD) dengan merek Kacang Garuda.

Dengan melihat sekilas sejarah dan kondisi perekonomiannya, kita akan menemukan fakta bahwa Pati juga merupakan salah satu penghasil singkong terbesar di Indonesia, di mana sebagian dari umbi singkong tersebut diekstrak untuk dijadikan tepung pati, atau biasa lebih kita kenal dengan sebutan tepung kanji atau tepung tapioka.

Dari sinilah muncul PT Tudung Putra Putri Jaya pada tahun 1979 yang memulai usahanya sebagai produsen tepung tapioka, kemudian memasarkan produk kacang tanah dengan menggunakan merek Kacang Garing Garuda yang menjadi cikal bakal didirikannya PT Garuda Putra Putri Jaya pada tahun 1994.

Hingga saat ini, GOOD memproduksi dan menjual produk makanan dan minuman di bawah 7 merek, yaitu Garuda, Gery, Chocolatos, Clevo, Leo, Prochiz dan Topchiz dengan total sekitar 306 SKU (Stock Keeping Unit). Produk-produk dari GOOD pasti pernah kita konsumsi setidaknya sekali, Kacang Garuda, Wafer Chocolatos, dan Biskuit Malkist Gery rasanya hampir tidak pernah absen dalam rak-rak penjualan gerai toko snack.

Produk-produk konsumen (consumer goods) dikenal oleh konsumen melalui mereknya (brand), merek yang kuat adalah merek yang dikenal baik oleh konsumen dan mempunyai persepsi nilai yang tinggi bagi konsumen karena mempengaruhi probabilitas produk dengan merek tersebut dibeli atau dikonsumsi oleh konsumen.

Sehingga perusahaan consumer goods dengan brand produk yang kuat, biasanya menjadi pilihan utama investor ketika memilih perusahaan untuk investasi jangka panjang, termasuk GOOD.

Sehingga pertanyaan pertama yang muncul dalam benak investor ketika ingin berinvestasi pada GOOD adalah, apakah GOOD memiliki prospek yang bagus? Apakah GOOD dapat compounding dan layak untuk menjadi pilihan investasi jangka panjang?