Pohon kelapa sawit berasal dari Afrika. Sejarah kelapa sawit Indonesia bermula pada tahun 1848, ketika D.T Pryce membawa empat buah biji sawit dari Belanda yang ditanamkan di Kebun Raya Bogor. Setelah itu, benih sawit coba ditanam juga di daerah lainnya, seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Ternyata hasil pertumbuhannya lebih bagus dibanding di daerah asalnya yaitu Afrika. Pertumbuhannya yang baik membuat kelapa sawit sejak tahun 1910 dibudidayakan secara komersil di Indoneisa.
Uniknya kelapa sawit ini hanya tumbuh dengan baik di sepanjang garis khatulistiwa yang memiliki curah hujan melimpah dan beberapa syarat agroklimat lainnya. Daerah yang memenuhi syarat tersebut adalah Indonesia dan Malaysia, sebagian kecil Afrika dan sebagian kecil lagi Amerika Tengah Latin.
Kelapa sawit ini adalah anugerah besar bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya perkebunan kelapa sawit ini bukan hanya menjadi sumber pangan atau usaha yang memberikan keuntungan bagi satu pihak saja, melainkan kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitarnya. Industri kelapa sawit membangun ekosistem kehidupan ekonomi masyarakat sekitar dengan terbangunnya fasilitas, infrastruktur, pasar dan yang lainnya.
Saat ini Indonesia merupakan produsen kelapa sawit terbesar di dunia, setelah itu Malaysia. Indonesia dan Malaysia berkontribusi sebesar 85% terhadap total produksi kelapa sawit dunia. Sawit merupakan tumbuhan penghasil minyak nabati terefisien dibandingkan dengan tumbuhan lainnya. Sawit bisa menghasilkan minyak nabati sebanyak 3.8 ton/ha, sedangkan rape 0,8 ton/ha, bunga matahari 0,7 ton/ha dan kedelai 0,5 ton/ha. Artinya, dengan membandingkan tingkat produksi yang sama, sawit membutuhkan lahan yang lebih sedikit dibanding dengan penghasil minyak nabati lainnya.
Hasil olahan sawit ini salah satunya digunakan sebagai campuran produk pangan dan kosmetik. Begitu besarnya manfaat minyak sawit bagi industri pangan dan kosmetik membuat permintaannya terus bertumbuh seiring dengan bertumbuhnya jumlah masyarakat. Sadar atau tidak, minyak sawit ini berperan besar dalam kehidupan kita sehari-hari.
Memiliki peran yang besar di industri daily goods, serta permintaannya yang terus bertumbuh membuat munculnya banyak pengusaha sawit di Indonesia. Hampir seluruh konglomerat Indonesia memiliki bisnis di industri sawit. Di bawah ini adalah beberapa group konglomerasi Indonesia yang memiliki bisnis sawit.
Salah satu perusahaan sawit yang masuk ke dalam watclist saham compounder adalah PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA). Apa sebenarnya yang membuat PT Tunas Baru Lampung ini layak menjadi saham compounder? Bagaimana prospek dan risiko bisnis ke depannya?
Let’s try to dip in!
Yuk Lanjut Baca
INVESTABOOK Insight
Langganan & Akses 250+ Insight Lainnya
Jika sudah berlangganan, kamu bisa login di sini!