
Berpikir dalam Satuan Dekade
Jika kamu hanya boleh menjual saham yang kamu beli setelah 10 tahun, apakah cara pemilihan saham dan analisismu masih sama dengan saat ini?

Jika kamu hanya boleh menjual saham yang kamu beli setelah 10 tahun, apakah cara pemilihan saham dan analisismu masih sama dengan saat ini?

Peningkatan Inflasi, kenaikan suku bunga, dan potensi resesi muncul di berbagai headline berita. Namun, pertanyaan pentingnya, apa relevansi hal-hal tersebut pada investasi kita? Apakah portofolio quality investor kebal terhadap guncangan ekonomi?

Apakah saya harus melakukan diversifikasi atau konsentrasi? Menurut saya, keduanya harus dilihat sebagai gradasi, bukan pilihan yang hitam putih.

Sudah 5 saham yang pernah saya jual dan semuanya dalam posisi untung. Mengapa saya jual rugi saham BABA? Pelajaran apa yang bisa kita petik?

Pemantauan dan update tesis investasi secara berkala adalah salah satu cara untuk terus menjaga proses investasi tetap rasional dan memberi potensi keuntungan jangka panjang yang berkelanjutan.

Perusahaan lebih bernilai bukan cuma ketika menjanjikan potensi pertumbuhan yang lebih besar atau risiko lebih rendah, tetapi juga kita butuh lebih sedikit modal untuk bertumbuh.

Return investasi tidak selalu menjadi faktor terpenting dalam perjalanan investasi kita. Ada unsur lain yang juga perlu jadi perhatian: modal dan waktu.

Kamu tidak akan bisa jadi investor jangka panjang di Indonesia jika kamu pesimis dengan masa depan ekonomi Indonesia.

Metaverse tidak seabstrak dan sejauh itu. Sebaliknya, kita justru semakin butuh metaverse hadir di hidup kita. Meta Platform berpotensi menjadi pemain terbesar di era baru platform digital ini.

Kerugian terbesar long term investor biasanya tidak berasal dari pembelian loser stock, tetapi penjualan winner stock terlalu dini.
Silahkan cek email kamu!